Header Ads

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Ayam Panggang Mbak Ambar Berawal Dari Asa


Awal warung lesehan Mbak Ambar sebenarnya bukan tanpa kisah, melainkan berangkat dari sebuah asa akan profesi atau pekerjaan dari sebelumnya. Dibalik ceritanya pun unik untuk disajikan, untuk menekuni sebuah warung lesehan apalagi menyajikan makanan siap saji ayam panggang berangkat dari pemikiran Danang Panji Anggoro tidak lain suami Mbak Ambar.

Ungkap Kang Penceng demikian panggilan akrab Danang Panji Anggoro, ketika mengawali berumah tangga kurang dari setahun lalu ia punya gagasan untuk berwiraswasta mandiri dengan membuka warung lesehan dengan menu ayam panggang.

Dengan modal terbilang ‘cupet’ sekitar Rp 50 juta Kang Penceng meyakinkan istri tercintanya Mbak Ambar untuk bareng menatap masa depan dari sisi lain yakni berbisnis kuliner. Iya lagi-lagi hanya bermodalkan optimisme akan sebuah karya.

“Kalau kisahnya agak lucu ya mas, dulu saya ini bergelut dengan dunia perbankan sudah lima tahun lamanya. Ada sisi-sisi kejenuhan dibalik profesi saya itu, lantas dengan modal optimis ingin beralih profesi akhirnya ingin berjualan kuliner,” terang Kang Penceng.

Dengan ketekunan dan ulednya tekad lambat laun idenya berbuah suatu kenyataan. Padahal jika ditelusuri ia berani berspekulasi sedari awal. Jauh hari sebelum terbilang sukses dan lancar membuka warung lesehan ayam panggang Kang Penceng memutuskan keluar dari pekerjaanya di perbankan.

“Sejak awal ketika saya punya ide ingin membuka warung ini (warung lesehan ayam panggang-red). Tapi dengan bekal yakin kalau ini bakal sukses ya saya berani keluar dari dunia perbankan itu,” bebernya.

Kang Penceng untuk sekarang ini mengaku penghasilan kotornya dari usaha tersebut terbilang lumayan. Waktu paling ramai pengunjung tandasnya setiap hari Sabtu dan Minggu. Dalam hari-hari tersebut paling tidak menghabiskan sekitar 90 sampai 100 ekor ayam kampung. Namun kalau hari biasa memang masih berkisar pada 50 sampai 60 ekor ayam kampung.

Dengan inkam pendapatan itu Kang Penceng sekarang ini sudah mampu memperkejakan 9 orang. Di setiap harinya ia membuka warung lesehan berlabel Ayam Panggang Mbak Ambar antara pukul 08.00 WIB – 20.00 WIB. Hanya saja soal paket pesanan belum bisa melayani jasa pengiriman/delivery tetapi bisa diambil langsung. 

Sumber : siaganews.com

No comments

Powered by Blogger.