Tak Hanya Anak Kecil, Orang Dewasa Juga Masih Perlu Vaksinasi
Pada keadaan tertentu, orang dewasa membutuhkan suntik vaksin ulangan
tiap beberapa periode. Dengan menerima vaksin, Anda tidak saja
melindungi diri sendiri dari serangan penyakit tapi juga ikut mencegah
penyebarannya
Vaksinasi Wajib
Vaksinasi adalah proses penyuntikan mikroorganisme penyebab penyakit
yang telah dilemahkan atau dibunuh ke dalam tubuh Anda, atau penyuntikan
protein buatan laboratorium yang mirip dengan mikroorganisme tersebut.
Vaksinasi bertujuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Agar
ketika Anda terjangkit bibit penyakit yang sebenarnya, tubuh sudah siap
menangkalnya, sehingga tidak berkembang menjadi penyakit.
Di Indonesia, ada lima jenis vaksin yang wajib diterima, yaitu
hepatitis B, BCG, Polio, MMR, dan DTP. Namun kemudian, Departemen
Kesehatan RI mengganti vaksin MMR dengan vaksin MR. Jika Anda belum
menerimanya sewaktu kecil, Anda wajib mendapatkan jenis-jenis vaksin
tersebut.
Hepatitis B
Berdasarkan pusat data dan informasi Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia tahun 2014, Indonesia merupakan daerah endemik tinggi untuk
hepatitis B, terbesar kedua di wilayah Asia Tenggara setelah Myanmar
dengan perkiraan 28 juta penduduk Indonesia terinfeksi Hepatitis B dan
C. Itulah alasan vaksin hepatitis B wajib bagi penduduk Indonesia.
Vaksin ini terutama dianjurkan bagi Anda yang bekerja di rumah sakit
atau fasilitas kesehatan yang berisiko terkena kontak dengan darah atau
cairan tubuh, sering bergonta-ganti pasangan seksual, menderita penyakit menular seksual, pengguna narkoba, dan bagi pria yang berhubungan seksual dengan pria.
Jumlah vaksin yang Anda butuhkan adalah tiga dosis. Jarak antara
pemberian dosis pertama dan kedua adalah sebulan. Dosis ketiga diberikan
setidaknya dua bulan setelah mendapatkan suntik vaksin dosis kedua.
BCG
Vaksin ini berguna untuk mencegah Anda terkena penyakit tuberkulosis
atau TB. Pemberian vaksin ini hanya perlu dilakukan sekali. Tanpa
terkecuali, semua orang akan mendapatkan manfaat perlindungan melalui
vaksinasi ini, mengingat pada tahun 2015 diperkirakan terdapat 10,4 juta
kasus baru TB di Indonesia.
Orang dewasa boleh mendapatkan vaksin BCG
dengan ketentuan tidak pernah mendapat vaksin BCG saat kanak-kanak,
tidak memiliki riwayat penyakit TB, tidak menderita HIV, tidak menderita
penyakit mematikan seperti leukemia atau tumor ganas lainnya, dan tidak
sedang menjalani pengobatan imunosupresif.
Polio
Polio merupakan penyakit yang menular. Virus penyebab penyakit ini bisa menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan. Vaksin polio
oral (OPV) diberikan pada saat baru lahir, usia 2, 4, 6, 18 bulan (atau
usia 2, 3, 4 bulan sesuai program pemerintah). Sedangkan untuk vaksin
polio suntik (IPV) diberikan pada usia 2, 4, 6-18 bulan dan 6-8 tahun.
Apabila imunisasi polio terlambat diberikan, jangan mengulang
pemberiannya dari awal. Tetapi lanjutkan dan lengkapi sesuai jadwal,
tidak peduli berapa pun interval keterlambatan dari pemberian
sebelumnya. Namun bagi Anda yang baru mendapatkan vaksin polio sekali
atau dua kali semasa kanak-kanak, Anda wajib menyelesaikan rangkaian
vaksin saat dewasa.
Bagi Anda yang belum pernah menerima vaksinasi polio sama sekali,
dianjurkan untuk mendapatkan penyuntikan vaksin polio sebanyak tiga
dosis. Jarak penyuntikan dosis pertama dan kedua adalah satu hingga dua
bulan. Sementara dosis ketiga bisa diberikan 6-12 bulan setelah dosis
kedua.
Jika Anda telah menjalani empat dosis vaksin polio semasa
kanak-kanak, maka Anda disarankan untuk mendapatkan suntik vaksin polio booster atau penguat sebanyak satu dosis. Suntik penguat ini berlaku seumur hidup.
MR
Vaksin MR merupakan kombinasi vaksin campak dan Rubella. Vaksin MR
diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh virus
campak dan campak Jerman. Seperti diketahui, campak dan rubella
merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus.
Penularan kedua penyakit ini biasanya melalui saluran napas, biasanya
karena ada kontak langsung dengan penderita yang terinfeksi melalui
batuk atau bersin.
Program vaksin MR menjadi prioritas pemerintah Indonesia sebagai
wujud upaya pengendalian campak dan rubella, lantaran bahaya
komplikasinya yang berat dan mematikan. Oleh sebab itu, anak yang telah
mendapat imunisasi vaksin MMR
masih perlu mendapat vaksin MR untuk memastikan kekebalan penuh
terhadap penyakit campak dan rubella. Vaksin MR diberikan untuk semua
anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun selama kampanye
imunisasi MR. Selanjutnya, imunisasi MR masuk dalam jadwal imunisasi
rutin dan diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1
SD/sederajat.
Tdap
Vaksin ini bisa mencegah Anda terserang penyakit difteri,
tetanus, dan pertusis atau batuk rejan. Tdap mengandung mikroorganisme
yang sudah mati. DTP adalah versi vaksin yang juga mencegah tiga kondisi
tersebut tapi untuk anak-anak.
Vaksin ini direkomendasikan bagi Anda yang belum pernah mendapat
vaksinasi DTP saat kanak-kanak, khususnya bagi Anda yang bekerja di
rumah sakit, wanita hamil yang memasuki usia kandungan 27 hingga 36
minggu, dan yang mengasuh bayi di bawah usia setahun. Disarankan untuk
menyuntikkan vaksin penguat tiap 10 tahun sekali untuk mencegah Anda
terkena difteri dan tetanus.
Vaksinasi Anjuran
Selain kelima vaksinasi wajib di atas, ada beberapa jenis suntik vaksin yang sifatnya anjuran.
Influenza
Influenza atau flu merupakan jenis penyakit ringan dan sering
terjadi. Meski ringan, flu kadang bisa memicu komplikasi yang mungkin
bisa menyebabkan kematian.
Sebaiknya vaksinasi jenis ini dilakukan tiap tahun sebanyak satu
dosis. Penderita kondisi seperti asma, diabetes, epilepsi, penyakit
jantung, hati dan ginjal dapat mengurangi risiko terkena flu serta
komplikasinya dengan menerima vaksin flu tiap tahun.
Pneumokokus
Vaksin pneumokokus
bisa mencegah Anda terkena penyakit keracunan darah, meningitis, dan
pneumonia atau radang paru. Ketiga penyakit tersebut bisa menyebabkan
kematian. Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegahnya.
Ada dua jenis vaksin pneumokokus, yaitu PCV dan PPSV. Vaksin jenis
PCV dianjurkan untuk anak-anak yang masih kecil, sedangkan PPSV untuk
orang dewasa dan anak-anak yang lebih besar.
Dosis yang disarankan adalah satu dosis saat berusia 19-64 tahun,
lalu satu dosis pada usia 65 tahun. Selain PPSV, PCV juga
direkomendasikan untuk mereka yang berusia 65 tahun ke atas atau mereka
dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
HPV
Vaksin HPV bisa mencegah Anda terserang virus human papillomavirus (HPV). Virus tersebut bisa menyebabkan kanker serviks pada wanita dan kutil kelamin pada pria dan wanita.
Sebenarnya vaksin ini paling efektif diberikan pada masa kanak-kanak
atau remaja, sebelum aktif secara seksual. Namun bagi Anda yang hingga
kini belum mendapatkannya, virus HPV masih bisa dicegah dengan vaksin
ini.
Di Indonesia, ada 2 jenis vaksin HPV yaitu bivalen dan tetravalen
yang beredar. Bivalen mengandung 2 tipe virus HPV (16 dan 18) yang dapat
mencegah kanker serviks, sedangkan tetravalen mengandung 4 tipe virus
HPV (6,11,16,dan 18) yang dapat mencegah kanker serviks dan juga kutil
kelamin. Pemberian vaksin HPV di Indonesia disarankan pada remaja
perempuan mulai dari usia 10 tahun ke atas. Sementara di beberapa
negara, vaksinasi HPV juga disarankan untuk remaja laki-laki.
Vaksin diberikan sebanyak tiga kali dengan jadwal pemberian vaksin
kedua adalah satu atau dua bulan setelah penyuntikan pertama, tergantung
jenis vaksin (bivalen atau tetravalen), dan terakhir 6 bulan setelah
penyuntikan pertama. Apabila ada jadwal pemberian vaksin yang terlewat
karena sakit atau hal lain, maka pemberian vaksin tidak harus diulang
dari awal, cukup dengan melengkapi dosis yang tertinggal tersebut.
Varicella
Vaksin varicella bisa mencegah penyakit cacar air yang disebabkan oleh virus varicella zoster.
Anda membutuhkan dua dosis vaksin ini jika Anda belum pernah
mendapatkannya semasa kanak-kanak. Jarak penyuntikan antara dosis
pertama dan kedua adalah setidaknya sebulan. Namun jika Anda sudah
pernah mendapat vaksin cacar air sekali, Anda hanya perlu menerima dosis
kedua saja.
Hepatitis A
Vaksin hepatitis A direkomendasikan bagi pria yang pernah berhubungan
seksual dengan pria. Vaksin ini juga sebaiknya diberikan pada mereka
yang bekerja di tempat penyajian makanan, bekerja dengan hewan primata
yang terinfeksi hepatitis A, menjadi staf di laboratorium, menggunakan
narkoba, atau mengidap penyakit hati kronis.
Anda membutuhkan dua dosis vaksin hepatitis A dengan jarak penyuntikan setidaknya enam bulan dari dosis pertama.
Vaksinasi Khusus Lanjut Usia
Ada satu jenis vaksinasi yang direkomendasikan untuk orang lanjut
usia di atas 60 tahun atau lebih. Vaksin ini bernama vaksin herpes
zoster dan berguna untuk mencegah cacar api.
Cacar api atau herpes zoster
adalah penyakit ruam kulit yang menyakitkan. Namun dengan vaksinasi,
risiko Anda terkena penyakit ini bisa berkurang hingga 50 persen. Vaksin
ini hanya dirancang untuk melindungi Anda dari herpes zoster, bukan
melindungi Anda dari bentuk herpes lainnya, seperti herpes genital. Anda disarankan untuk mendapatkan satu dosis vaksin shingles pada usia 60 tahun ke atas.
Vaksinasi untuk Wisatawan
Vaksinasi untuk wisatawan adalah vaksin atau imunisasi khusus yang
diberikan kepada para wisatawan yang akan bepergian ke daerah-daerah
tertentu, baik di dalam atau pun di luar negeri. Imunisasi ini merupakan
salah satu cara yang efektif untuk mencegah infeksi dan penyebaran
jenis penyakit menular tertentu dari suatu daerah yang dikunjungi.
Vaksin ini dibagi menjadi 3 kategori umum yaitu vaksin rutin, vaksin rekomendasi, dan vaksin wajib.
- Vaksin rutin meliputi vaksin difteri, hepatitis B, Hib, human papillomavirus, influenza, campak, penyakit gondong, pertusis atau batuk rejan, rubella, pneumokokus, poliomielitis (polio), rotavirus, tuberkulosis (TB), tetanus, dan varicella.
- Vaksin rekomendasi meliputi vaksinasi kolera, hepatitis A, hepatitis E, Japanese encephalitis, penyakit meningokokal, rabies, tick-borne encephalitis (TBE), demam tifoid, dan demam kuning.
- Vaksin wajib yang meliputi vaksin demam kuning, meningokokal, dan polio. Peraturan kesehatan internasional mewajibkan vaksin demam kuning sebagai vaksin yang harus diberikan sebelum berkunjung ke negara-negara yang berisiko tinggi terjadinya infeksi penyakit ini. Sementara negara Saudi Arabia mewajibkan vaksinasi meningokokal dan polio kepada mereka yang akan pergi ke Mekah untuk ibadah Haji.
Bagi wisatawan yang belum melengkapi vaksinasi tersebut harus
melakukan vaksinasi sesuai rekomendasi dan aturan yang diwajibkan oleh
negara tujuan. Idealnya, temui dokter atau spesialis kesehatan Anda 4
atau 6 minggu sebelum jadwal keberangkatan, karena ada beberapa vaksin
yang membutuhkan pemberian secara berturutan selama beberapa minggu.
Bagi Anda dengan kondisi medis tertentu seperti ibu hamil, penderita
asplenia, diabetes tipe 1 dan tipe 2, penyakit jantung, stroke, atau
penyakit kardiovaskular lainnya, infeksi HIV, penyakit hati, penyakit
paru termasuk asma, dan penyakit ginjal, serta orang dengan sistem
kekebalan yang lemah, dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter untuk
mengetahui jenis vaksin yang diperlukan.
Tidak ada kata terlambat untuk vaksinasi. Kunjungi segera rumah sakit terdekat,
terutama jika Anda merasa belum mendapatkan vaksinasi yang lengkap saat
kanak-kanak. Ceritakan pula riwayat kesehatan dan jenis pekerjaan Anda
agar dokter bisa memberikan suntikan vaksin yang tepat.
Sumber : aladokter.com
Post a Comment