Cara Mendeteksi Dan Mencegah Geja Muntah
Jika Anda muntah setelah mengonsumsi makanan tertentu, kemungkinan Anda mengalami keracunan makanan. Biasanya muntah akan terjadi sekitar satu hingga delapan jam setelah Anda mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri. Gejala muntah akan muncul lebih lama jika makanan Anda terkontaminasi bakteri Salmonella.
Ketika Anda sedang bepergian jauh menggunakan mobil, bus, kapal,
pesawat, atau kereta, tiba-tiba Anda merasa mual lalu muntah, itu bisa
menjadi pertanda bahwa Anda mengalami mabuk perjalanan.
Untuk mendeteksi penyebab muntah lainnya, Anda bisa memeriksakan diri
ke dokter. Dokter akan menanyakan riwayat timbulnya keluhan dan hal
lain yang mungkin berkaitan dengan muntah, seperti riwayat makan Anda.
Kemudian bila dirasa perlu, selain pemeriksaan fisik, Anda mungkin juga
akan menjalani serangkaian pemeriksaan tambahan, seperti:
- Tes darah
- Tes urine
- Tes kehamilan
- Pemindaian, seperti foto Rontgen atau USG.
Melalui rangkaian pemeriksaan tersebut, maka dokter akan dapat
memperkirakan penyebab timbulnya muntah dengan lebih jelas, sehingga
mampu memberikan rekomendasi penanganan yang Anda butuhkan.
Yang Perlu Anda Lakukan Usai Muntah
Ketika muntah, Anda akan mengeluarkan banyak cairan dari dalam tubuh yang bisa memicu dehidrasi. Tanda-tanda Anda mengalami dehidrasi, yaitu:
- Bibir dan mulut menjadi kering
- Merasa kehausan
- Pusing
- Mata cekung
- Jantung berdebar
- Urine berwarna gelap
- Frekuensi buang air kecil berkurang.
Hal yang bisa Anda lakukan agar terhindar dari dehidrasi pasca muntah
adalah mengonsumsi banyak cairan, seperti air putih, air lemon, air
jahe, atau larutan oralit.
Pada masa ini sebaiknya jangan langsung mengonsumsi makanan berat.
Tunggu sekitar enam jam setelah muntah atau hingga kondisi Anda normal
kembali. Tapi jika Anda lapar, cobalah konsumsi makanan ringan yang
mudah dicerna, seperti bubur, biskuit atau roti.
Jika Anda muntah karena penyakit tertentu, misalnya karena penyakit asam lambung, Anda bisa menjalani pengobatan khusus beserta penyesuaian pola hidup
untuk menekan risiko muntah. Namun jika muntah muncul sebagai efek
samping dari pengobatan yang Anda jalani (misalnya pengobatan TB atau
kemoterapi), maka mungkin ada langkah khusus yang perlu Anda jalani
sesuai anjuran dokter, misalnya mengatur pola makan selama pengobatan,
atau mengonsumsi obat lain untuk menekan efek samping muntah.
Mengonsumsi obat-obatan untuk mengurangi muntah juga dapat diberikan
untuk ibu hamil dan untuk Anda yang mengalami mabuk perjalanan. Namun
sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter agar mendapatkan
resep obat dan dosis yang sesuai dengan kondisi Anda.
Cara Mencegah Muntah
Apabila Anda mulai merasa mual dan seperti akan muntah, coba lakukan
beberapa hal sederhana berikut ini untuk mencegah muntah terjadi:
- Jangan terlalu banyak bergerak. Tenangkan tubuh Anda dengan cara duduk santai atau berbaring.
- Hindari bau yang menyengat seperti bau masakan yang menjadi pemicu mual dan muntah.
- Setelah makan, istirahatlah sejenak, namun jangan langsung berbaring. Duduk santai sekitar 1-2 jam dan hindari berbagai macam gerakan yang terlalu aktif.
- Minumlah segelas air hangat secara perlahan untuk mengurangi keinginan untuk muntah.
- Untuk mencegah mabuk perjalanan, hindari melihat keluar jendela terlalu lama karena dapat menyebabkan mual.
Bagi ibu hamil, Anda bisa mencegah muntah dengan makan camilan biskuit sebelum Anda beranjak dari tempat tidur saat pagi hari.
Jika Anda merasa selalu mabuk saat perjalanan, coba lakukan hal-hal di bawah ini untuk mencegah muntah.
- Jangan membaca ketika di dalam mobil, bus, kereta, kapal, atau pesawat.
- Minum obat antimabuk yang mengandung meclizine atau dimenhydrinate, setidaknya setengah jam hingga sejam sebelum bepergian.
- Saat duduk, pastikan kepala Anda tetap tegak walau dalam keadaan bersandar.
- Lihatlah objek-objek yang tidak bergerak.
- Hindari merokok, minum minuman mengandung alkohol dan mengonsumsi makanan pedas. Jika lapar sebaiknya Anda mengonsumsi biskuit kering dengan air dingin atau minuman berkarbonasi yang tidak mengandung kafein.
Pada umumnya muntah tidak berbahaya, namun segera hubungi dokter jika
Anda mengalaminya dengan diiringi rasa sakit kepala yang hebat, leher
kaku, muntah yang disertai darah, demam tinggi, penglihatan buram,
diare, lesu, nyeri perut yang parah, atau ritme napas yang lebih cepat
dari biasanya.
Sumber : aladokter.com
Post a Comment